Keping CD yang Berarti

Tidak ada komentar
Sesuatu itu bisa menjadi sesuatu banget pabila dibumbui rasa cinta. Sesuatu yang biasa bahkan dianggap kurang, itu akan berubah seketika menjadi hal yang luar biasa saat dibumbui rasa Cinta. Cinta memang aneh. Membutakan, dan kadang menyakitkan. 

Sebenarnya tidak juga. Karena tergantung orangnya sih. Bagaimana dia ketika berhadapan dengan yang namanya Cinta. Apakah biasa-biasa aja dan sewajarnya, atau malah berlebihan. Jangan deh kalau Cinta pada manusia itu dijadikan berlebihan. Karena no body perfect.

Telah lama aku memperhatikannya. Seorang gadis berkacamata, yang duduk di bangku kuliah satu angkatan denganku. Cuman, dia dan aku berbeda kelas. Dia kelas B sedangkan aku kelas C.

Aku kadang suka sedikit minder ketika ngobrol bertatap muka dengannya. Meski tidak terlalu jauh, tapi tetap saja aku merasa lebih pendek dari dia. Haha. Tapi sudahlah. Mungkin saja dia terlalu banyak makan tiang listrik, jadi terlalu tinggi. Pabila melihat badannya. Iklan salahsatu produk susu itu sangat menggambarkan fisiknya, yang tumbuhnya itu ke atas bukan kesamping, jadi dia terlihat tinggi dan langsing bahkan terlalu langsing. Rese memang, ketika mendengar celotehan temanku yang memanggilnya triplek, gara-gara tubuhnya yang terlalu kurus. Tapi bagiku, tadi, sesuatu itu bisa saja kurang, tapi akan berubah seketika menjadi hal yang sesuatu ketika ada rasa Cinta. Ya. Aku jatuh Cinta padanya.

Sekitar beberapa waktu yang lalu. Aku temukan sebuah buku cetak yang berbentuk biografi, dengan judul “Dakwah melalui Musik” karangan Hana Nurul Tsara. Sontak akupun terkejut melihat buku itu, sekaligus amatlah senang karena dengan buku itu aku bisa tahu semuanya tentang dirinya, perempuan yang aku idamkan.

Buku itu tidak terlalu tebal, namun dari kata per katanya kulihat berasal dari lubuk hati yang terdalam. Awalnya dia menceritakan masa kecilnya. Anggota keluarganya. Pengalamannya di SMA. Pengalamannya masuk kuliah di UIN, dan kisah menyenangkannya ketika bergabung di PSM (Paduan Suara Mahasiswa), salah satu UKM di Kampusku.

Dari buku itu aku mendapat banyak sekali pengetahuan tentangnya. Kepribadiannya. Karakternya. Kesukaannya dan masih banyak lagi. Pada satu bagian buku itu, akupun mulai terpana. Ketika di mengatakan bahwa dia mengidamkan seorang suami yang shaleh dan bisa membawanya ke luar negeri. Dia ingin, dengan tinggal di luar negeri. Ketika dia sudah memiliki anak, dia tak perlu khawatir tentang pendidikan anaknya. Karena, di Indonesia pendidikan amatlah kurang. Dan juga lingkungannya yang sangat tidak mendukung tumbuh kembang anaknya. Polusi. Korupsi. Kejahatan dan pergaulan bebas menjadi sebab dia jadi berfikiran untuk tinggal di luar negeri.

Mungkin itu hanya sebuah khalayannya dia saja. Karena aku yakin, dia belum mengetahui lingkungan di luar negeri itu seperti apa. Aneh memang, ketika orang luar berbondong-bondong ingin sekali menjadi WNI, eh malah dia ingin ke luar negeri. Kan jadi aneh. Hehe sudahlah lupakan saja.
Dari buku itu aku semakin mengetahui semuanya tentang Hana melebihi siapapun. Jadi aku nggak perduli celotehan orang lain tentang dia. Bahwa dia triplek lah, cabe-cabean lah, juteklah dan lain sebagainya aku tidak peduli. Karena dari buku itulah aku tahu siapa Hana Nurul Tsara sebenarnya.

Pada suatu hari, dia meng ­up-load sesuatu di facebook, dan ternyata rekaman dia bernyanyi dengan judul “Only Hope”. Akupun penasaran mendengarnya, lalu sedikit demi sedikit aku dengarkan dengan teliti. Awal lagu terdengar indah dan bagus. Pertengahan lagu masih terdengan indah. Namun ketika lagu sudah mencapai chorus, dan nadanya menjadi naik tinggi. Suaranya jadi malah menurun dan terdengar goyang. Aku kira, mungkin dia berusaha menghindari suaranya yang tidak bisa menjangkau oktaf tinggi menjadi fals dan gagal total.

Memang ketika bernyanyi, dan vocalis mengeluarkan nada false. Efek bom atompun muncul dalam hampir seluruh pergelaran musik di dunia. Satu kali saja terdengan suara fals, maka secara otomatis lagu yang ia nyanyikan gatot alias gagal total.

Dari situ, timbul dalam hatiku niat untuk membatunya memperbaiki kualitas suara vokalnya yang sangat payah ketika di nada-nada tinggi. Kebetulan, aku mempunyai satu paket audio vocal thecnique impor yang dulu kugunakan untuk latihan vocal menyambut audisi Indonesian Idol yang ku gagal mengikutinya.

Akupun berfikir, bahwa sangat sayang pabila file audio ini yang sangat berharga tidak kubagikan kepada orang yang lebih membutuhkannya, yaitu Hana Nurul Tsara. Yang selalu bermimpi menjadi penyanyi tapi terbentur mimpinya menjadi seorang penulis. 

Pada hari senin siang hari. Aku pergi ke photo copy dekat rumahku. Aku hendak membeli satu keping CD R dan hendak mengphoto copy KTP dan KTMku untuk syarat mendapat dana beasiswa.
Setelah selesai, sesampainya di rumah. Akupun segera memasukkan file audio vocal technique ke dalam CD R yang aku beli tadi. Dan kulihat file paket vocal technique itu filenya kecil, hanya sekitar 50-60 MB.

Setelah CD R ku sudah siap hanya tinggal dikasihkan padanya di kelas nanti. Akupun dengan semangat menuju kampus hendak memberikan CD R ini untuknya. Tapi bak peribahasa “punduk berindungan bulan”, satu hari penuh penantian hanya menampilkan ketidak hadirian dirinya di depan mataku. Entah kemana. Mungkin karena jadwal kuliah yang berbeda atau sebab lainnya. Aku tidak tahu.

Keesokan harinya, CD R ku masih terus kubawa. Mengantisipasi jika aku berpas-pasan dengannya. Namun, tidak kuperkirakan. Pada kedua ini akhirnya aku menemukannya di sudut kantin Kopma bersama temannya, memakan sesuatu, yang kelihatannya cukup enak.

Ini kesempatan buatku untuk memberikan CD R ini, karena belum tentu kesempatan ini datang lagi untuk kedua kali. Akupun setelah membeli Kopi Hitam ala Babeh. Aku keluarkan CD R berwarna orange yang sudah dinamai dalam lempengannya, sebuah nama orang lain. 

Langkah demi langkah aku kugerakkan menuju dirinya yang tengah duduk membelakangiku. Tanpa banya basa basi. “ini Hana ada titipan”, tangkasku padanya sambil kusodorkan CDR itu tepat di depannya. Dari situ, terlihat raut wajah ekspresi sangat aneh terbentuk diwajahnya yang sangat cantik.

“dari siapa?”, jawabnya. Dengan kemudian aku membalikkan badan dan meninggalkan senyum untuknya, lalu kemudian aku menjawab “dari aku”. Diapun terlihat tersipu malu bercampur aneh terpahat diwajahnya. Namun aku cuek saja, dan kembali mengambil kopiku dan sesegera menemui teman-temanku di luar. Dan ku sudah tak menghiraukan Hana lagi. Kurasa sudah cukup dengan CD R yang kuberikan sebagai tanda rasa perhatianku padanya.

Dalam hatiku ku berkata. Pabila dia berhasil melatih suaranya dan menjadi penyanyi yang bagus dan bahkan membuat Album di studio nasional. Disitulah bagiku sudah merasa cukup bahagia. Karena bila ku memaksakan diri tuk mengejarnya di tengah masih banyak kelemahanku. Pasti dia kan pergi dan menghilang, sementara setiap hari dia termasuk perempuan yang dikerumuni para cowok-cowok needy.

Kini kuhanya bisa menunggu waktu itu tiba. 1-3 minggu kurasa cukup. Jika ada perubahan berarti dia menggunakan CD R itu untuk dipraktekan. Namun sebaliknya, apabila tidak ada perubahan berarti file yang kuberikan tidak digunakan sama sekali. Dan berarti itu tandanya pemberianku hanyalah sia-sia untuknya. karena isi dari CD R amatlah penting bagi karier musiknya.

Kita lihat saja. Apakah ada perubahan, atau tetap stagnan. 


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts